Yogyakarta, -- Hampir satu bulan harga daging ayam dan telor naik tajam. Sebelumnya harga daging ayam pernah ada di angka Rp. 32.000/kg, dan harga telor Rp. 27.000/kg. Harga saat ini, minggu kedua bulan Desember, daging ayam Rp. 37.000/kg dan harga telor Rp. 32.000/kg. Sementara ada penjual daging ayam yang menjual dengan harga Rp. 42.000/kg.
Untuk memastikan ada apa dengan kenaikan harga ini, reporter mendatangi pangkalan/agen penjual daging ayam di Jl. Kyai legi, Sumbermulyo, Kalurahan Wonosari, Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul.
Diperoleh penjelasan kalau baru saja ada kenaikan harga dari Rp. 36.000/kg menjadi Rp. 37.000/kg.
"Harga jual di agen ini mengikuti harga dari rumah potong, kalau harga naik, kami ikut menaikan harga," kata pemilik usaha, Jum'at (12/12/2025).
Ketika ditanyakan penyebab kenaikan harga, apa karena menjelang libur Nataru dan ada penyerapan dari program MBG?
"Mungkin begitu. Sebentar lagi libur panjang akhir tahun dan perayaan natal. Memang kami juga mendapat order rutin dari program MBG. Suplier kami dari Bantul," jelasnya.
Untuk kroscek, reporter juga mendatangi salah satu SPPG yang terletak di Jl. Judhodiningrat Rt5/Rw7, Seneng, Siraman, Wonosari.
Diperoleh keterangan dari karyawan yang bertugas, benar, setiap hari masak daging ayam sebanyak 200kg untuk 3400 porsi yang dibagikan ke 17 sekolahan yang ada di Wonosari.
Dengan satu contoh SPPG saja sudah bisa dipetakan kebutuhan daging ayam tiap hari. Tinggal dikalikan jumlah SPPG yang ada di Gunungkidul, dengan asumsi tiap SPPG memasak daging ayam.
Kalaupun saat libur sekolah, kebutuhan daging ayam bisa diprediksi tetap tinggi, karena ada perayaan natal dan cuti bersama tahun baru.
Terkait lonjakan harga daging ayam ini, reporter dalam hari yang sama, melalui pesan WhatsApp, menanyakan kepada Dinas Perdagangan Gunungkidul, kiat apa yang akan diambil untuk meredam harga yang tinggi, dijawab oleh Kabid. " Di samping kami selalu memantau harga, bila diperlukan akan intervensi, kita melaksanakan pasar murah atau operasi pasar."
Memang kiat itu bisa meredam harga sesaat. Tapi akar masalah saat ini dan ke depan ada di penyerapan MBG, kalau tidak cermati, setelah libur panjang harga akan tetap tinggi. (rep.marja)
____________________________



