Gunungkidul, Suaradjogja.co, -- Bersamaan kabar dikeluarkanya 3 siswa SMP N 1 Ponjong Gunungkidul, DIY, dari sekolah, yang saat ini diterima kembali agar kembali mengikuti pendidikan di sekolah tersebut, mencuat dugaan penarikan iuran bentuk sumbangan dari masing-masing siswa untuk sekolah.
Sedangkan terkait uang sumbangan kelas IX tersebut sebesar Rp. 500.000,- dengan dalih untuk biaya les, foto ijasah, dan wisuda.
Dikonfirmasi, Kepala sekolah SMP Negeri 1 Ponjong, Nur Sutanta, S.Pd. M.Or menyampaikan jika, mengenai iuran untuk kelas IX, pihak sekolah memaparkan kebutuhan siswa sekolah kepada komite, kemudian pihak komite membuat surat edaran memanggil wali murid mengadakan musyawarah, yang kemudian ada sumbangan sebanyak Rp. 500.000,-, Hal tersebut disampaikan pada Rabu (16/10/2024), di ruang Kepala Sekolah.
Berikut kutipan keterangan Kepala sekolah saat ditemui reporter; pada hari yang sama. "masalah penarikan iuran atas nama Komite, Kepala Sekolah memberikan kelonggaran kepada wali murid yang tidak mampu atau keberatan, dibebaskan atau tidak usah membayar," jelas kepala sekolah.
Sekretaris Dinas Pendidikan Agus Subariyanto,S.T, dikonfirmasi melalui sambungan telephone ((chat WhatsApp) pada Rabu, 23 Oktober 2024, sore, menyampaikan pasal UU yang mengatur.
"Nggih pak......hanya sbg informasi bahwa terkait dg penggalangan dana di sekolah sesuai Permendikbud No 75 Tahun 2016 tentang Komite Sekolah :
1. Penggalangan dana dilakukan oleh Komite Sekolah
2. Penggalangan dana dan sumber daya pendidikan lainnya berbentuk bantuan dan/atau sumbangan, bukan pungutan," dalam chat nya.
Ditegaskan di akhir chat terkait hal tersebut diatur dengan, Permendikbud No 75 Tahun 2016 tentang Komite Sekolah.
Meski diberi kebebasan terkait iuran, beberapa orang tua murid belum semuanya tahu. Hingga beberapa orang tua murid menyampaikan hal tersebut kepada awak media. Tujuannya agar pihak Disdik mengetahui, dan jika memang seharusnya demikian mereka pun akan membayar iuran meski dirasa besaran iuran yang disampaikan komite berat bagi yang tidak mampu.
(Redaksi)