Oleh, Supadiyono/ Redaksi
Gunungkidul, -- Jelang Malam Natal 2025, jalur menuju pantai Gunungkidul cenderung sepi dari arus kendaraan. Berdasarkan informasi dari reporter dilapangan, bahwa beberapa titik jalur belum terlihat adanya kendaraan pengunjung dari luar daerah. Pantauan tersebut disampaikan pada Rabu 24 December, 2025, sore.
Disampaikan pula jika, kendaraan yang lewat sebagian besar warga local atau para pedagang yang beraktifitas di lingkungan wisata.
Hal ini dibenarkan salah seorang petugas retribusi (enggan disebut namanya), bahwa hari ini, Rabu 24 December 2025, masih sepi pengunjung.
Disampaikan jika yang mondar-mandir kebanyakan warga local dan para pedagang saja.
Indikasi redsksi menyimpulkan jika, untuk perayaan natal 2025 atau libur natal Tahun ini, ada penurunan kegiatan masyarakat, dibanding Tahun sebelumnya.
Hal tersebut dikarenakan menjamurnya kantong-kantong wisata di wilayah masing-masing daerah. Selain itu situasi musim atau cuaca juga menjadi salah satu pemicu dampak sepinya pengunjung atau wisatawan dari wilayah lain. Pengaruh ini akan berdampak signifikan.
Namun demikian, redsksi memastikan pengunjung wisata akan mencapai puncaknya pada hari Sabtu dan Minggu yakni pada 27 dan 28 minggu ini, untuk fase pertama. Sedangkan, fase kedua diprediksi pada menjelang malam Tahun Baru yakni pada Tanggal 30 December hingga 1 January 2026.
Terkait keamanan dan keselamatan. Jauh-jauh hari petugas dari unsur TNI, Polri dan relawan lainya, telah berkolaborasi hingga memetakan titik-titik rawan untuk penempatan personil PAM dan pos PAM Nataru. Selain itu himbauan telah gencar diedarkan ke media social maupun tempat rawan yang tidak direkomendasikan untuk di kunjungi. Selain itu, polisi telah melakukan operasi Lilin, dengan tujuan memberi rasa aman dan nyaman untuk masyarakat, pada Natal 2025 dan perayaan Tahun Baru 2026
Tak hanya itu, langkah antisipasi pun dilakukan yakni rekayasa arus lalulintas hingga penutupan jalur. Strategi ini disesuaikan dengan kondisi arus, agar tidak terjadi konflik arus.
Selain itu, ada larangan mobil angkutan barang selain sembako, dihimbau tidak beroparasi pada hari-hari tertentu, hari krusial, mengingat akan terjadinya kegiatan masyarakat atau peningkatan aktivitas masyarakat disemua daerah.
_______________



