Rep, Supadiyono/ Sumber, Siaran Pers BMKG
Yogyakarta, Suaradjogja.com, -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa cuaca panas yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia beberapa hari terakhir dipicu oleh kombinasi gerak semu matahari dan pengaruh Monsun Australia yang membawa massa udara kering dan hangat.
Kondisi ini menyebabkan radiasi matahari mencapai permukaan bumi secara maksimal dan suhu udara meningkat signifikan hingga menyentuh 37,6°C di sejumlah wilayah.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa posisi gerak semu matahari yang kini berada di selatan ekuator membuat wilayah seperti Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Papua menerima penyinaran matahari lebih intens.
Sementara itu, data pengamatan menunjukkan suhu maksimum di atas 35°C tersebar luas di hampir seluruh wilayah Indonesia, terutama di Nusa Tenggara, Jawa, Kalimantan bagian tengah, serta Papua.
Meski cuaca panas masih mendominasi hingga akhir Oktober atau awal November, BMKG memprakirakan hujan lokal masih berpotensi terjadi pada sore hingga malam hari di beberapa wilayah.
Masyarakat diimbau untuk menjaga kesehatan, memperbanyak konsumsi air putih, serta menghindari paparan sinar matahari langsung pada siang hari. BMKG juga mengingatkan pentingnya memantau informasi cuaca terkini melalui situs resmi, media sosial, atau aplikasi Info BMKG guna mengantisipasi potensi perubahan cuaca mendadak.
_______________________________________