Iklan

header ads

Wasno Menuding, Nelayan Andon di Pantai Drini Gunungkidul Merusak Harga BBL (Anakan Lobster) Rp9000 per Ekor Menjadi Rp1000

Red, Sumarja/Redaksi

Gunungkidul, --- Keberadaan nelayan andon, sebutan nelayan pendatang, di Pantai Drini, Kalurahan Banjarejo, Kapanewon Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul sangat meresahkan bagi nelayan lokal.

Nelayan andon merusak harga pasar BBL, anakan lobser, yang dijual jauh dari harga yang ditetapkan pemerintah yaitu Rp. 9.000, per ekor, sedangkan nelayan andon menjual Rp.1.000,- per ekor kepada tengkulak.

Hal ini yang membuat nelayan lokal sangat terpukul. Tidak bisa menutup biaya operasional kalau ikut harga jual andon.

"Para nelayan lokal pasti rugi kalau ikut menjual BBL per ekor seribu rupiah kepada pengepul," kata Wasno, nelayan lokal Drini, Rabu (23/7/2025).

Dijelaskan, kenapa para nelayan pendatang bisa menjual dengan harga tidak wajar karena mereka itu difasilitasi pengepul, yang kebanyakan sama-sama pendatang.

"Bagi para andon tidak meresa rugi karena kerja tanpa modal, gur modal bahu mereka itu," jelas Wasno.

Jumlah andon yang ada di Pantai Drini ada sekitar 30 orang. Hal ini kalau dibiarkan akan menindas nelayan lokal.

Padahal saat ini baru musim BBL tapi kalau harga dibanting, kasihan rombongan nelayan lokal.

"Kalau dijual dengan harga kisaran tujuh ribu rupiah, masih ada sisa bagi kami para nelayan lokal. Tapi mereka menjual sak-sake. Sedangkan ini baru musim BBL. Nelayan lokal butuh peningkatan ekonomi biar tidak tergolong penduduk miskin di Gunungkidul," kata Wasno.

Sebenarnya kalau pihak Pemerintah GununungKidul malalui Dinas terkait mau sering turun ke bawah mendekati para pelaku usaha macam nelayan yang terjepit ini, sangat mudah untuk menurunkan jumlah kemiskinan di Gunungkidul.

(Redaksi/rep. marja)

_______________________