Gunungkidul, -- Baru -baru ini dunia pendidikan di Gunungkidul dikejutkan dengan pungutan liar berkedok sumbangan sukarela. Seperti halnya yang dikeluhkan oleh sejumlah wali murid SMP N 1 Paliyan, mereka mengeluhkan pungutan berkedok sumbangan dengan nominal ratusan ribu rupiah per siswa. Dikabarkan di beberapa pemberitaan,
pihak sekolah mempresentasikan sejumlah kebutuhan anggaran guna menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah, melalui rapat bersama orang tua murid.
Menanggapi adanya pungutan tersebut Kepala Dinas Pendidikan Gunungkidul Nunuk Setyowati, S.Pd, MM menyampaikan pihaknya telah melakukan klarifikasi dengan pihak sekolah.
Hasil klarifikasi kepala sekolah memberikan penjelasan kronologi peristiwa dengan menyerahkan bukti undangan, daftar hadir, notulen, dan surat kesanggupan orang tua siswa.
"Dari hasil klarifikasi oleh Dinas Pendidikan dan juga Dewan Pendidikan disampaikan bahwa dalam proses pengambilan keputusan, pengisian blangko surat kesanggupan dalam narasinya tidak ada unsur memaksa yang identik dengan pungutan,"jelas Nunuk, Selasa ( 11/03/2025 ).
Menurutnya dapat disimpulkan bahwa dalam peristiwa permintaan sumbangan oleh komite sekolah ke wali murid tidak terjadi penyimpangan serta sudah sejalan dengan ketentuan yang ada.
Opini Publik;
Meski demikian (red), sebagai orang tua, yang memiliki anak sekolah jika terjadi adanya surat yang diterima Terkait permohonan sumbangan atau bentuk lain yang dirasa kurang tepat justru akan menambah beban. Efeknya terjadi pengeluaran yang tidak seimbang diperhitungan ekonomi keluarga. Apalagi yang hanya berpenghasilan pas-pasan.
Pemerintah seharusnya mengkaji ulang terkait bentuk sumbangan untuk sekolah baik melalui komite atau secara langsung, agar dunia pendidikan semakin berperan, efektif dalam mencerdaskan bangsa.
Kontributor, Hermawan
__________