Gunungkidul, suaradjogja.com-- Bawaslu Gunungkidul mengadakan sosialisasi Pemilihan Kepala
Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024 yang digelar di Pusat Layanan Hukum dan Umat (PLHUT) Gunungkidul pada hari ini Selasa (05/1124). Acara ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kedamaian dalam proses demokrasi, terutama saat menghadapi Pilkada.
Dihadiri oleh perwakilan dari empat agama di Gunungkidul diantaranya Hindu, Kristen, Katolik, dan Buddha. Keempat perwakilan agama tersebut sepakat untuk menyampaikan pesan yang sama: agar masyarakat tidak terpecah belah hanya karena perbedaan pilihan politik. Mereka juga menekankan pentingnya memilih pemimpin yang tepat demi kemajuan dan kesejahteraan daerah.
Sugeng Riyanto, yang mewakili agama Buddha, mengungkapkan bahwa meskipun ada perbedaan pilihan dalam Pilkada, persatuan antar umat beragama harus tetap dijaga.
“Penting untuk memilih pemimpin yang bijaksana, tetapi kita juga harus ingat bahwa perbedaan adalah hal yang wajar dalam demokrasi. Yang lebih penting adalah kita tetap menjaga kerukunan dan kedamaian,” kata Sugeng.
Sementara Romo Riyanto, perwakilan dari agama Katolik turut mengingatkan untuk memilih pemimpin yang bisa membawa perubahan lebih baik di Kabupaten Gunungkidul.
“Pemilu bukan hanya soal memilih, tetapi juga bagaimana kita menghargai perbedaan. Pilihlah pemimpin yang dapat membawa perubahan positif bagi Gunungkidul, tetapi jangan biarkan perbedaan pilihan memecah belah kita.”
Tahun ini, Pilkada Gunungkidul diikuti oleh tiga pasangan calon (paslon) yang bersaing sebagai pemimpin daerah Meskipun ada perbedaan pilihan politik, para perwakilan agama sepakat untuk mengingatkan masyarakat bahwa persatuan dan kedamaian harus tetap dijaga sepanjang proses pemilihan berlangsung.
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan masyarakat Gunungkidul dapat lebih bijak dalam memilih pemimpin yang terbaik tanpa terpecah belah oleh perbedaan pilihan politik.
(Red Kontributor Ganang)