Yogyakarta, -- Pemerintah Kabupaten Gunungkidul berkomitmen untuk mempercepat penurunan kemiskinan melalui program yang tepat sasaran dan berbasis data. Salah satu upaya yang dilakukan, yakni melalui pemasangan stiker keluarga miskin/prasejahtera bagi para penerima bantuan sosial.
Launching pemasangan stiker tersebut digelar pada Kamis, (11/12), dimulai di salah satu rumah warga penerima bantuan, yang bertempat di Kalurahan Beji, Kapanewon Patuk. Bersama Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, stiker dipasang oleh tim gabungan yang terdiri dari Babinsa, Bhabinkamtibmas, kepala desa, operator desa, dan pendamping Program Keluarga Harapan (PKH).
"Kegiatan ini diilhami oleh banyaknya keluhan warga yang merasa miskin tetapi tidak menerima bantuan. Sehingga perlu dipastikan bantuan tepat sasaran dan warga mengetahui status penerima bantuan mereka. Nah, ini (pemasangan stiker keluarga miskin/prasejahtera) tujuannya adalah untuk memastikan bahwa warga masyarakat itu memang menerima haknya dan juga tidak boleh menerima haknya," jelas Bupati Endah.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Endah menyoroti penyalahgunaan bantuan sosial dan menyebut bahwa se-DIY, penerima bantuan sosial di Gunungkidul merupakan yang terbanyak dihentikan dari pusat karena disalahgunakan untuk judi online. Bupati Endah menekankan, penggunaan bantuan untuk judi termasuk bagian dari korupsi dan menyalahgunakan uang negara. Hal ini menjadi perhatian serius Forkopimda khususnya Kapolres dan Kajari.
Selain itu, Bupati Endah juga memberikan peringatan keras kepada penerima manfaat. "Jika ditempel kemudian dilepas karena merasa malu maka dianggap yang bersangkutan mengundurkan diri," ucap Bupati Endah.
Pun, jika stiker dipindahkan ke dalam rumah karena malu, penerima tersebut dianggap mengundurkan diri. Hal ini harus disepakati sejak awal agar yang bersangkutan tidak beralasan tidak tahu.
___________________________



